Di suatu pagi (ceileh bahasanya ……) seperti biasa setelah nyiapin makan pagi buat keluarga, aku ke halaman depan rumah, nyapa matahari bentar, setelah itu, kalo gak ada rencana keluar rumah, biasanya langsung bebenah rumah bentar baru mandi, sarapan, bla bla bla ………, tapi entah kenapa pagi itu, seperti ada yang memintaku segera mandi, firasatku mengatakan bakal ada yang ngajak keluar rumah, jadi jadwal rutin berubah, aku segera menuju kamar mandi, selesai mandi …..
Kriiiiiingg …. Seorang teman nelpon, ada hal penting yang mesti dirundingin, sementara bunyi nada sela gak berenti berdering, tapi karena penting aku gak mutusin telpon temenku, kriiiiiinnnggg ……….. hp suamiku berdering, aku gak dengerin pembicaraannya, tiba-tiba aku denger “Haaaaaa ………..?, wah itu mesti ngomong ama Inge, dst dstnya …. “ selanjutnya aku gak denger lagi, karena pikiranku tiba-tiba melayang ke adiknya, apa dia mendadak buta?????? (karena ada problem serius dengan matanya), segera suamiku memberikan hpnya ke aku, “penting” katanya, tanpa sadar langsung aku matiin telpon temenku.
Rupanya, adiknya yang tinggal di deket rumah mengatakan kalo suaminya kesemutan setengah badan, langsung aku teringat coretan mba Dian mengenai stroke yang aku baca beberapa hari sebelumnya, waaaahhhhh gawat (terlintas di benakku wajah anak-anaknya yang masih kecil), harus segera ditolong supaya gak terlambat, aku minta mereka segera datang ke rumah untuk aku antar ke dokter syaraf di rumah sakit terdekat sebagai pertolongan pertama (udah gak bisa mikir mesti ke dokter syaraf yang mana yang bagus), sambil bebenah diri terpikir olehku “oh ini toh artinya kenapa aku harus segera mandi, karena aku harus segera keluar rumah”
Sesampai di rumah sakit, kami bertemu dengan dokter syaraf yang sedang bertugas, setelah melalui wawancara dan pemeriksaan, adik iparku dinyatakan stroke ringan dan HARUS dirawat minimum 5 hari, menurut dokter karena:
1. Dia mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya,
2. Kesimbangan tubuh bagian kirinya berkurang,
3. Wajah bagian kiri seperti ditarik ke arah telinga,
4. Walaupun kolesterolnya tidak terlalu tinggi di atas normal, tetap beresiko tinggi,
5. Trigleseridanya cukup tinggi.
Setelah bicara panjang lebar dengannya kami semua mengambil kesimpulan bahwa dia kena stroke karena stress/depresi, dia adalah seorang eksekutif muda (30th an) yang sedang banyak beban pekerjaan di kantor dan sedang mengambil S2, hari-harinya dilewati dari pagi sampe tengah malam, makan seenaknya, entertainment sana-sini dan kurang olahraga.
Setelah kejadian tsb kami semua bertekad untuk sebisa mungkin menjalani pola hidup sehat, walopun kita bukan eksekutif muda, tapi gayanya (gayanya doang ……) kaya mereka juga kan? Sering stress, makan sekenanya, kurang olahraga, kurang istirahat yang semuanya ini sahabat kental stroke, musuh kita semua. Stroke bisa datang kapan saja dan menyerang siapa saja.
Gambar diambil dari www.fooksie.com/images/the-stroke.jpg
Moga-moga coretan ini bisa membantu mengingatkan kita semua bahwa kesehatan lebih penting dari segalanya, yuk kita mulai hidup sehat jasmani & rohani mulai sekarang.
Gambar diambil dari google
Terima kasih buat mba Dian untuk coretannya, sehingga adikku mendapat pertolongan secepatnya (dokter bilang harus ditolong dalam 6 jam pertama setelah kena serangan).